Jika melihat langkah tegap dan hentakan sepatu paskiraka
saat mengibarkan bendera pusaka tentu semua pasang mata akan kagum dibuat nya.
Mereka adalah putra-putri terpilih mewakili daerahnya masing-masing. Tidak ada perbedaan
ras dan suku maupun agama mereka disatukan untuk mencerminkan kerukunan dan
persatuan di Indonesia. Mereka juga diharapkan dapat menjadi pelopor mencegah
terjadinya konflik dengan memberikan contoh sikap pertemanan tanpa melihat
latar belakang. Begitu kerennya rasanya jika melihat saat paskibaraka tersebut
mengibarkan duplikat sang merah putih. Semua pasti setuju kalau menjadi
Paskibraka itu merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa.
Saya
pun pernah mempunyai pengalaman menjadi seorang paskibra(..) hehe. Walaupun
hanya paskibra tingkat sekolah di SMA ku dulu. Tapi bukan ttg pengalamannya
yang ingin saya ceritakan, melainkan dari hakekat paskibra itu sendiri.
Paskibraka dan paskibra bedanya cuman satu, yakni masalah tempat. Kami paskibra
sekolah ngibarnya di sekolah, sedang mereka paskibraka ngibarnya di istana.
Tapi masalah pengalaman dan pembinaan masih kalah jauh dengan kami paskibra
sekolah, soalnya kami ngibar mungkin lebih dari ratusan kali lipat dari mereka,
sedang mereka mungkin hanya saat hari kemerdekaan saja,he. Masalah dag dig
deeernya mungkin sama saja laaah, sama2 nerves saat ngibar.hoho selain itu
juga, kami didik dari kelas satu sebagai capas, ditempa dikelas 2 sebagai
senior, dan saat kelas 3 pun masih di amanahkan tanggung jawab untuk mengawasi
mereka para junior kami. Jadi, paskibra lebih woooooooow dalam rentang waktu
yang lama ketimbang paskibraka *menurutku.he
Aku dan
paskibra, suatu kebanggan bisa bergabung dengan organisasi yang memiliki andil
besar dalam perannya mengharumkan nama baik sekolah kami, sebuah organisasi
yang mengedepankan kemandirian dan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Di didik
tanpa pamri oleh senior senior kami kala itu, dan hanya orang2 terpilih yang
akan sanggup bertahan. Ya di paskibra ini, kita akan tau yang namanya tanggung
jawab, kita akan tau siapa dan untuk apa diri kita ini, kita akan tau rasanya
pemimpin itu seperti apa… bosan, jenuh, gak asyik, gak seru itulah yang aku
dapat ketika aku belom bener2 memahami paskibra itu apa dan bagaimana..
Kami
dan paskibra,di awali dengan mendidik dan melatih junior para calon paskibra
dengan segala tantangan dengan segala ego, dengan segala rasa ingin dihormati,
dengan segala rasa ingin dimengerti. Itu kami alami saat kami belom bisa
menyatukan rasa. Belom bisa menyatukan pikiran, “apa sih sebernya yang kalian
mau”? sedikit konflik tapi asyik,hehe.
Kami dan paskibra, masih menikmati masa2 semi militer yang membuat hidup di
sekolah rasanya itu seperti surga di dalam neraka, atau neraka yang ada didalam
surga,hoho. Tapi sejujurnya, itu yang membuat kami kuat, itu yang membuat kami
masih bisa bersatu sampai. Mungkin tak selamanya keras itu menyakitkan, tapi
akan melahirkan sebuah kesatuan jika kita bisa melihatnya sebagai hal yang
membuat kita tetep tegar tetap berdiri tegak,he. Apapun yang mereka lakukan
untuk kami, kami yakini itu semuanya adalah yang terbaik untuk kami, kami
diajari rasa hormat, di ajari rasa saling memiliki dan memahami walau dengan
cara yang sedikit sukar tuk dipahami,he..
Mereka
dan paskibra, siapa mereka? Siapa hayoooo? Hoho. Mereka adalah anak2 paskibra
jaman skrng, paskibra yang ngakunya unyu unyu gitu,hoho. Paskibra yang gmana ya
bilangnya, gitu dah pokoknya. Paskibra yang jauh berbeda dari para
pendahulunya, yang ketika alumninya datang tak ada sambutan tak ada sapaan yang hangat yg seperti dulu (mungkin belom
kenal). Yang ketika ada permasalahan pada kelabakan salahin yang sana salahin
yang sini. Paskibra yang sudah mulai luntur sikap senioritasnya, paskibra yang
lupa gimana tatacara dan bagaimana bersikap dengan senior diatasnya, paskibra
yang terlalu senang memberi dan menerima sesuatu yang mereka namakan “jatah”,
paskibra yang entah menggunakan tradisi yang mana untuk melatih dan mendidik
juniornya. Paskibra yang menyembunyikan identitasnya, paskibra yang mungkin
kurang bangga dengan apa yang ia lakukan. Paskibra yang jiwa kepemimpinannya
masih dipertanyakan. Paskibra yang lupa kalau mereka itu senior. Paskibra yang
lupa bagaimana mereka didik untuk bersatu saling membahu menjalankan
organisasi. Paskibra yang kurang menghargai seniornya sendiri tapi malah
membanggakan atau lebih nyaman dengan senior yang lain. Paskibra yang mungkin
kurang menghargai bendera dan garuda. Paskibra yang mungkin kalian semua tau
sendiri mereka seperti apa. Akan tetapi Semoga mereka bukanlah yang sekarang
ini…….semoga
Aku, kami, mereka untuk paskibra
Salam paskibra…..