28 September 2012

Dibawah tiang bendera 13 tarikan

          
                
               Pada kesempatan kali ini saya ingin sharing tentang tempat yang menjadi favorit  kedua saya di Sman 3 mataram setelah masjid Nurul huda. Tempat yang sangat nyaman ketika kesendirian itu berteman sepi , Tempat yang sangat menyenangkan ketika kebersamaan itu memecahkan kesunyian*apaan coba,hoho. Banyak hal banyak cerita yang saya lewatkan dibawah tiang bendera ini, entah itu di pagi hari, siang, sore bahkan di waktu malam. 
 
                Ya, dibawah tiang bendera 13 tarikan. 13 tarikan adalah lebih kurang jumlah tarikan pada saat pengibaran maupun penurunan yang biasa kami lakukan, angka juga menggambarkan jumlah kami senior angkatan 2007 yang kebetulan juga jumlahnya 13. Sebuah kebetulan yang menyenangkan,he. Tapi bukan jumlah yang ingin saya ceritakan melainkan tentang ceritanya itu sendiri, saat2 di bawah tiang bendera ini, baik sendiri maupun saat bersama.

                Tau kah kalian, tiang bendera ini amat di kramat kan oleh para senior paskibra angkatan 2007 keatas. (loh, trus senior angkatan di bawahnya kok gak? Tanyakan saja pada tiang saat tak bersama benderanya,he) baik dari sejarahnya maupun kejadian kejadian yang kami dan mereka alami. Dulu, tiang bendera ini selalu di rantai, liat gak 4 pilar di setiap sudutnya? Nah itulah yang menjadi pengait rantai2nya.  Hanya saat pengibaran dan penurunan saja rantai depannya di buka, biar orang2 yang gak berkepentingan gak melintas seenaknya di diatas lantai tiang bendera. Tapi sekarang, rantainya dah ilang, pilarnya udah entah dimana? Jadi kesan keistimewaan si tiang bendera mulai pudar.

                Salah satu yang membuat saya jatuh cinta dengan tiang bendera ini adalah ketika (lok gak salah) pada tgl 11 september 2006. setelah upacara hari senin, terjadi demo yang menolak dipindahkannya kepala sekolah saat itu. Salah satu aksi demo itu adalah ingin menurunkan bendera setengah tiang. Enak aja, bendera dah di naikin malah minta di turunin, cari perkara aja ma anak paskib.  Di saat seperti itu, pertama kalinya saya ngerasain gmana persaudaraan senior2 saya saat menjaga tiang bendera.  Mereka melingkari tiang bendera, menjadi lapis rantai kedua agar orang2 itu gak bias mendekat, tapi saking banyaknya tetep aja bisa tertembus. Wah itu dah tonjok-tonjok saat rebutin tali bendera. Untungnya ada almarhumah bunda Magda yang ikut melerai keinginan mereka yang pengan nurunin tu bendera. Dan  untungnya juga mereka pada manut sama bunda, lok gak wah bisa berabe urusannya, bisa-bisa bendera bukan turun setengah tiang malah jatuh tertimpa tiang. Kebetulan juga bunda saat itu  menjadi Pembina paskibra.

                Semanjak peristiwa Itu, dibawah tiang bendera ini bisa dibilang merupakan salah satu tempat favorit saya, di samping saya sebagai senior yang mengibarkan dan menurunkan bendera di tiang ini. Tapi seperti yang saya tuliskan di awal. Keistimewaan dari si tiang udah mulai pudar, mulai dari rantai yang hilang, pilar yang di lepas dan sikap senior paskibra pada khususnya yang mulai luntur gak jelas atas rasa hormatnya di tempat pengibaran dan penurunan sang bendera merah putih. Semoga mereka, orang orang yang ada di smanti khususnya senior2 paskibra jaman sekarang bisa melihat, memperhatikan, dan menjaga keistimewaan bendera beserta tiangnya. Tanpa tiang bendera tak akan berkibar saudara saudara…

Mungkin kalian punya kisah tersendiri, punya cerita tersendiri yang lebih menarik tentang tiang bendera ini, itupun kalo ada rasa cinta terhadap si tiang, hoho.
semoga hanya saya dan orang2 aneh lainnya yang hanya memiliki kecintaan terhadap benda mati ini yang sekarang hanya dipandang sebelah mata tanpa berarti apa-apa. Tapi jika ada yang lain, Tolong dijaga bila perlu di rantai kembali agar ia (tiang bendera) menjadi tempat kebanggaan untuk kami saat kami mengibarkan sang merah putih.

***Jreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeang…….***

Saat sendiri di bawah tiang bendera ini, mengingat kenangan2 bersama mereka senior angkatan 2007 dan para kakak senior kami, 

saat sendiri dibawah tiang bendera ini, banyak harapan yang saya ingin titipkan kepada penerus paskibra jaman sekarang yang sifatnya untuk menjaga tiang bendera ini, menjaga nama baik organisasi, menjaga nama baik paskibra smanti.

Saat sendiri di bawah tiang bendera ini, penuh cerita penuh cinta,

Saat sendiri dibawah tiang bendera ini, terlihat jelas indahnya malam bertabur bintang yang menemani sang rembulan,

Saat sendiri dibawah tiang bendera ini, saya rindu saat sendiri di bawah tiang bendera ini.

Kemudian, saat bersama dibawah tiang bendera ini, kami selalu berbagi bersama junior paskibra maupun capas baik itu makanan maupun pengalaman,hehe 

Saat bersama dibawah tiang bendera ini, Kita adalah saudara, Dari rahim ibu pertiwi, Ditempa oleh gelombang, Dibesarkan jaman, Di bawah tiang bendera,

Saat bersama dibawah tiang bendera ini, Dulu kita bisa bersama, Dari cerita yang ada, Kita bisa saling percaya, Yakin dalam melangkah,

Saat dibawah tiang bendera 13 tarikan ………………………………..

1 jejak komentar:

Azizah Ananda mengatakan...

meski sy tidak mencintai tiang bendera itu... tapi saya mencintai si tuan pemilik bendera itu #cie.

ya..anak paskib skrg agak-agak bagaimanaaa gtu.. (menurut sy sih, bukan maksud menyinggung...meski pada akhirnya menyinggung hh-_-)

Posting Komentar

tinggalkan jejaknya ya ^_^

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes