28 Desember 2014

Yang Tak Terganti



Kalau ada momen waktu yang tidak disukai di dalamnya, maka kita akan menyebutnya itu perpisahan. Seandainya bisa memilih, semua pertemuan yang sudah terlalui, akan tetap terlalui tanpa adanya perpisahan. Bagaimana tidak berat, semua waktu yang sudah dilalui, seakan sudah mengisi melengkapi diri, pada saatnya akan berpisah.
Waktu-waktu yang terangkai menjadi sebentuk memori, bukan hanya sudah mengisi dalam kepala, tapi juga hati. Apalah jadinya diri ini tanpa ada pertemuan yang sudah dilalui, apalah artinya diri ini tanpa engkau yang sudah menemani, memaklumi atas kekurangan hingga mengantarkanku pada tempat ini. Semuanya terasa indah, walau selisih dan kerikil mengusik, tapi tetap indah karena kita tetap bersama, hingga pada saatnya harus terlepas. Berat, tidak mudah untuk dilalui. Apalagi memori itu seakan mengkristal, tertanam dengan dalam, menjadi akar yang menumbuhkan diri dan jiwa.
Pertemuan yang dilalui, seakan bagian dari puzzle yang membentuk diri. Setiap pertemuan menjadi puzzle pelengkap diri. Maka, kadang kehilangan pertemuan itu, menjadi kehilangan puzzle yang sudah terbentuk di diri. Mengapa puzzle? Karena kita adalah makhluk yang tak sempurna, tak selamanya sempurna. Keadaan orang-orang di sekitar kitalah yang membentuk, merangkai gambaran diri kita.
Kehilangan orang-orang yang memiliki arti sudah terlalui seakan meninggalkan ruang kosong, yang tak terganti. Karena bagi kita, setiap orang yang berarti itu ditemui tak terganti. Mereka unik, mereka melengkapi diri. Mereka yang telah membentuk diri. Setiap bertemu yang baru sementara kehilangan yang lain, itu hanya menjadi puzzle yang berbeda, bisa lebih kecil atau lebih besar, mungkin mirip, tapi tak kan mengganti yang sudah terlalui.
Karena, hakikat perpisahan adalah agar kita menghargai atas waktu yang berisi atas orang-orang sekitar kita yang menemani, bahwa mereka hadir hanya sementara, dan kita pun hadir hanya sementara. Keberartian seseorang adalah ketika kehadirannya memberi manfaat untuk sesama untuk melengkapi kekurangan di sekitarnya. Karena adakalanya, kita bertemu dengan seseorang berpuluh-puluh tahun, tapi hanya sedikit memberi bekas kepada diri, dan adakalanya pula kita bertemu seseorang yang hanya waktu sebentar bahkan tak terkata, tapi memberi kesan mendalam yang sangat besar tak terganti



20 Desember 2014

Menggapai Mimpi Memeluk Rinjani

judulnya rada lebay...
jadi ini bagian kedua, lanjutan dari perjalan panjang menuju rinjani. di bagian ini akan diceritakan sedikit kisah tentang perjalanan selama di rinjani. di mulai dari setibanya di tempat pendaftaran pendakian gunung rinjani

usai berjuang dalam do'a agar selamat sampai tujuan dengan mobil yang di kemudikan secara kurang nyaman dan aman,he akhirnya tiba juga di tempat pendaftaran, setelah melakukan pendataan kami langsung menuju titik pendakian bawa nao, sampe dsana karena perut lapar, jadi istirahat sarapan dulu sambilan cek perlengkapan dan peralatan.

pendakian dimulai pukul 8.30 am, di awali dengan do'a dan helaan nafas panjang untuk siap menapaki tanah rinjani. rasa grogi dan was was tetap ada walau udah pernah main kesini. ya hanya niat untuk ingin menikmati apa yang bakal kami peroleh nanti. dan kemudian,,,

Bissmillah, kami jalan... 

awal jalan setelah melewati sungai tak berair langsung di hidangkan dengan tanjakan,he. istirahat sejenak dulu deh.

dirinjani ada banyak jembatan, kalo gak salah hitung sih ada 6 jembatan salah satunya ini. konon, jembatan ini di bangun dulu untuk akses langsung ke danau segara anak.

lagi istirahat di pos 1 pukul 11.00 am sambil nunggu kabut ilang

istirahat makan siang di pos 2 pukul 11.45 am

pemandangan selama perjalannya seperti ini, hal hal seperti ini yang bikin lelah hilang secara perlahan.

setelah melewati beberapa pos, akhirnya tiba juga di bukit penyesalan. dari pos bayangan kami mulai jalan sekitar pukul 04.00 pm. 

seperti inilah rupanya, capek sih tapi indah sekali, mata tak bosan bosannya melihat sekeliling, pemandangan yang luar biasa terbayar lunas walau  capek terasa,he

jadi ceritanya, kami terbagi jadi 2 kelompok kecil. di depan ada saya, farid dan mba jeng. kami tiba di pelawangan sembalun jam 7.30 pm. karena sudah lelah, gelap dan dingin. langsung deh bongkar isi keril, ambil tenda trus pasang tenda biar aman. alhamdulillah, sisa rombongan tiba sekitar jam 9 atau jam 10 malam. bantuin mereka pasang tenda trus istirahat, karena besok, eh salah entar malam sekitar jam 11 lanjut summit attack,he

rencana sih mo bangun jam 11, tapi kebablasan sampe jam 3, akhirnya mulai jalan ke puncak jam 03.30 am. yang kepuncak saat itu hanya berempat, saya,bang fadly,bang junior,sama bang ary. memang ya, jalan tanpa do'a bareng tu susah lancarnya.hehe

perjalan kepuncak kali ini gak begitu lancar, tepatnya gagal karena waktu jalan yang kurang. baru setengah jalan kabut dan turun dengan ganasnya. di pertengahan jalan bang fadly dan bang ary dah gak bisa melanjutkan perjalanan. tinggal saya ama bang junior aja. tepat jam 09.00 kabut bener bener pekat dan sisa kami berdua yang jalan menuju kepuncak. mikir sih, masa cuman berdua doang, jalan bakal males, gak ada semangatnya. baru jalan 5 langkah dah duduk. akhirnya kami mutusin buat turun aja dah,hehe. maaf puncak, kami gagal... ini adalah puncak kedua yang gagal saya tapaki setelah merbabu, karena terkendala cuaca. padahal bentar lagi tu sampe puncak, bentaaaar lagi sampe puncaknya, tapi mau dikata apa, bukan nyerah sih. cuman ngalah aja.he

gambar yang di ambil saat menuju puncak yang kesiangan,he

rombongan terakhir yang turun ninggalin kami berdua

padahal niatnya bakal taruh di puncak tertinggi, tapi sayang ucapan di secarik kertas ini tertahan sampai disini.

kamipun turun dengan selamat walau dengan rasa kecewa karna gagal hingga akhir, tapi sekali lagi ini bukan tentang puncak. ini semua hanya tentang perjalanan untuk menikmati setiap langkahnya dan puncak hanyalah pelengkap saja. takkan lari puncak ku kejar, begitulah kira kira,hehe

sampai di tenda istirahat kemudian makan, rombongan kedua dari kami yang gak kepuncak akan naik nanti malam, ditawarin ikut lagi tapi liat nanti aja dah, rada males mo jalan lagi.hehe
tapi mo gimana, tujuan belom kesampaian, kesempatan masih terbuka lebar. keinginan saat itu masih 50;50. setelah istirahat panjang malam pun datang, setelah tidur dengan nyenyak,he kebangun tiba2 ternyata mereka lagi siap siap. gak tau kenapa karena masi ingin ditenda, malah keluar nyari sepatu, liatin bintang eh malah pasang geiter semacam pelindung biar gak masuk pasir. eh tanpa sadar bilang ikut ke puncak lagi padahal mah ogah tapi dalam hati pengen nyoba lagi sapa tau berhasil.

kepuncak kali ini hanya bertiga, saya (lagi) pak lurah ama mba jeng. sebelum jalan saya minta do'a bareng dulu menebus kesalahan di perjalanan sebelumnya. perjalan ini dimulai jam 11.30 pm. jalan seperti biasa, dengan keyakinan lebih dalam,he... alhmdulillah setelah beberapa jalan, akhirnya saya lewatin tuh tempat terakhir dimana saya berpijak dan insyaAllah bisa sampe puncak


tim summit hanya 3 orang

akhirnya menikmati sunrise di perjalan menuju puncak

alhmdulillah, tepat pukul 06.00 am, kami tiba di puncak, hal yang pertama saya lakukan adalah sujud syukur. perjuangan yang begitu besar sebanding bahkan lebih dengan keindahan yang begitu indah. indah sampai kata tak mampu terucap, indah sampai haru berjuang menahan air mata. indah, sungguh indah alamMu ini....

benderaku pun berkibar dan tertancap di tanah tertinggi pulau ini 

kertas inipun berhasil di sandingkan dengan plakat puncak gunung rincani

nadzar untuk membaca al-qur'an di puncak rinjani karena berhasil wisuda pun terpenuhi

dan alhmdulillah, akupun bisa duduk berdampingan bersamamu, rinjani...

setelah terasa puas, kami turun dari puncak sekitar jam 07.00 am, turun dengan rasa bangga dan was was karena kabut mulai datang,he

kabut mulai datang,he

banyak edelweis cantik sepanjang jalan

pemandangan saat turun dari puncak

pemandangan segara anak dan trek saat turun

misi berhasil. tiba di pelawangan sembalun jam 09.30 am...
jadi rencana awal adalah turun kedanau kemudian pulang lewat jalur senaru, karena logistik dan waktu yang kurang, akhirnya balik tetep lewat sembalun. kemudian karena ada yang pengen naik lagi dari tim kami (alhamdulillah mereka berhasil), jadi ya nambah semalam lagi dan gak pake turun kedanau,hehe...
emang si semua gak berjalan sesuai rencana tapi yang penting semua mendapat apa yang diinginkan, walaupun beberapa dari kami gak sempat.

ini penampakan di pelawangan, itu tenda yang berbaris rapi isinya bule semua yang jalannya kayak kereta api,he

ini tenda kakmi dipelawangan

dan bendera inipun berkibar di pelawangan sembalun

perjalan kerinjani kali ini susah di ungkapin kesannya, tapi yang jelas seru  karena bareng orang baru. orang orang yang kita gak kenal sebelumnya, penuh kejutan yang susah di duga. emang bener gunung itu kadang membuka sifat asli seseorang dan kami bisa pahami itu. perjalanan ke puncak yang gagal kemudian ditebus esok harinya. 

rabu,17 desember 2014 kami pulang dengan kepuasan masing masing, pulang dengan selamat dan cerita yang kami ukir di rinjani, insyaAllah kami akan kembali...

sayonara rinjani, sampai berjumpa lagi














Perjalanan Panjang Menuju Rinjani

Alhamdulillah, satu mimpi telah terpenuhi,,,,
kisah kali ini tentang sebuah mimpi yang ingin ku lewati, sebuah petualangan yang ingin ku cicipi dan sebuah nadzar yang ingin kupenuhi.

Rabu, 16 desember 2014, akhirnya bisa sujud ditanah tertinggi pulau lombok dan mengibarkan bendera merah putih di puncak gunung rinjani.
hai rinjani, ini kedua kalinya ku berkujung ke alammu, yang dahulu puncakmu hanya bisa kupandang dari jauh, tapi kini engkau mengizinkanku untuk berdiri berdampingan denganmu beserta mimpi dan keinginan yang akan ku penuhi. kisah kali ini akan di bagi dua bagian, bagian pertama tentang perjalanan ke lombok dan kedua tentang pendakian ke rinjani.

jum'at 12 desember 2014
hari ini, hari dimana petualangan dimulai dan perjalanan panjang yang akan setia menemani, akan menjadi kisah panjang dengan segala kejutan yang mungkin takkan kami lupakan. perjalanan kali ini di mulai dari stasiun Malang. jadi ceritanya bakal estafet dari malang ke Lombok, tapi bagi yang lain lebih jauh dari palembang-jakarta-malang,he. perjalanan panjang dengan orang-orang  baru yang nantinya bakal jadi keluarga baru.hehe

persiapan keberangkatan menuju banyuwangi

bertemu satu gerbong dengan mereka, awal kenal sih agak canggung dan di keretapun gak terlalu intens ngobrolnya, pertama karna gak ada bahan kedua karna lelah,he.dikereta sayang kenalan dengan bang fadly, bang ary dang bang lukman alias pak lurah karna paling tua dan satu lagi mba jeng (do'i sendirian cewek di tim kami) perjalanan menggunakan kereta api dari malang ke banyuwangi menghabiskan 8-9 jam perjalanan.

ada yang unik yang saya temuin di kereta, dan itu sangat membuat saya terkesan karna belum pernah nih ngeliat orang yang sholat di kereta api. mereka orang orang baru ini,sangat taat beribadah dimanapun gak boleh ketinggalan, salut deh. Alhamdulillah, tetap dengan tim yang taat...

lagi pada sholat nih, dalam kereta yang sedang berjalan

kemudian tiba di stasiun banyuwangi sekitar jam 11 malam, dsana kami harus nunggu satu orang teman yang berangkat dari jogja, do'i ini yg usianya paling kecil asal pontianak.he

istirahat di stasiun banyuwangi

setelah nunggu satu jam, akhirnya yang di tunggupun tiba, setelah anggota komplit perjalanan di mulai kembali. perjalan berikutnya adalah penyeberangan dari jawa ke pulau dewata.he

sabtu, 13 desember 2014
hari baru semangat lama,he. oya sebelumnya ada nih sepenggal cerita perjalanan yang terjadi di banyuwangi, jadi kita waktu itu gabung bareng cewek cewek yang backpackeran dari jakarta ke bali, gile, ini rombongan srikandi emang luar biasa nekatnya tapi keren sih. karena sesama pejalan akhirnya kita nawarin untuk jalan bareng itung itung nambah temen dalam perjalanan. tapi sayang tak seorangpun yang mau ngajak kenalan,bukan gak mau sih, tapi gak berani minta kenalan hoho

nah itu dia rombongan wanita wanita backpaker

lagi dikapal, nyebrang dari ketapang ke gilimanuk perjalan sekitar 30-45 menit 

setibanya di gilimanuk, kami memutuskan untuk istirahat dan nunggu waktu subuh baru jalan. usai sholat subuh, lanjut jalan ke terminal yang ada di pintu keluar pelabuhan, dsini kami berpisah dengan temen temen backpaker yang ceweq karna tujuan mereka hanya sampai bali dan kami harus lanjut ke padangbay. perjalanan kali ini gak kalah seru, karena kami satu bus dengan jama'ah tabligh.hehe

naik mini bus dari gilimanuk ke padangbay. perjalan ini menghabiskan waktu 4 jam

pemandangan pagi yang luar biasa di pulau dewata

setibanya di padangbay, perjalanan dilanjutkan dengan kapal untuk menyebrang ke lembar.
karena perjalan ini menghabiskan 4 jam di laut, maka puas2in untuk istirahat, tapi ya susah buat istirahat soalnya goyang goyang.

alhamdulillah, akhirnya setelah beberapa jam terombang ambing di lautan, akhirnya tiba juga di tanah lombok, tanah dimana petualangan sesungguhnya siap menanti. di lembar, kami sudah di tunggu oleh satu anggota tim yang sudah tiba terlebih dahulu di lombok via udara (enakkan gak perlu berpegal pegal ria). dari lembar kami langsung ke mataram untuk istirahat dan siapin perbekalan. nah dsini, planingnya, berangkat besok pagi dan harus istirahat total untuk mengembalikan tenaga yang terkuras dalam perjalan panjang yang melelahkan,hoho....

Ahad, 14 desember 2014
persiapan perjalan menuju kesembalun, jam 03.30 am kami berangkat menuju sembalun, perjalanannya sepi sih karna masih terlalu pagi. sengaja jam segitu biar sampe sana pendakian bisa dilakukan lebih awal lebih pagi karena rencananya langsung ngetrack ke pelawangan. kami kira perjalanan bakal nyaman untuk istirahat, tapi drivernya mengerikan. sepannjang perjalanan di buat siap siaga untuk segala kemungkinan yang tak di inginkan, pasrah aja dah, kalo selamat dijalan berarti kami diizinkan ke rinjani, kalo gak ya harus sampai disini,,,,,,he

perjalan yang panjang tapi semua ini hanya permulaan yang menjadi gerbang dari kisah yang lebih peeeeeecah....

















Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes