7 Desember 2012

soal rasa


Jika sejenak saja kita mau merenungi semua letupan emosi dalam diri, ternyata itu hanya soal rasa. Kecewa, marah, sedih, bahagia, bahkan cinta, itu semua tentang rasa. Ya, hanya soal rasa. Tak lebih, tak juga kurang.
Masalahnya adalah, kadang dalam banyak kejadian kita gagal mengendalikannya dan cenderung mendramatisir. Yang pada akhirnya, ini menjadi sesuatu yang bisa merusak fitrah diri. Terlebih, jika rasa-rasa itu kemudian ditunggangi oleh nafsu, baik di awalannya, di pertengahannya, maupun di akhirannya. Bahkan mungkin nafsu yang memicu sebuah rasa (rasa apa saja) bergejolak dan kita menurutinya tanpa koreksi apalagi protes.
Karena ini soal rasa yang ada dalam diri, maka inipun secara hakikat hanya menjadi masalah kita seorang, bukan masalahnya orang lain, meskipun rasa ini berhubungan dengan orang lain.
Sekali lagi, semua ini hanya soal rasa. Yang kemudian berlaku bagi kita, soal mengendalikan atau dikendalikan oleh perasaan.


30 November 2012

Semua Hanya Rasa




Adik… Sapaan yang sangat dekat, antara yang lebih dewasa kepada yang lebih muda. Terasa damai jika mendengarnya. Bebas dari jarak yang menghalangi persaudaraan. Tak mesti bagi adik seibu-seayah, akan tetapi siapa saja yang merasa lebih tua akan mengakrabkan dengan panggilan sayang itu.
Sungguh indah terasa. Bak bunga mekar yang harum di taman. Tapi, jika sapaan itu berubah di waktu tertentu, membuat sakit. Ya, seperti ditusuk belati runcing. Hanya karena hal yang tidak logika, semua berubah menjadi luar biasa asing.
Asing, bak apel yang tumbuh di gurun pasir. Efek dari yang semestinya bisa menjadi saudara, tapi berganti menjadi musuh. Semua berubah, sikap, tutur kata, dan lain sebagainya. Hanya karena dia yang kau cinta, kau memutuskan persaudaraan yang selama ini terjalin.
Bukan begitu cara mencinta, saudaraku. Tapi mencinta dengan menambah saudara. Tidak permusuhan, kebencian, melukai hati saudaramu. Cinta itu menumbuhkan cinta lagi. Bukan kebencian, acuh tak acuh, bahkan tak mengenal sama sekali. Yang demikian bukan cinta, tapi racun yang terbalut di satu ikatan.



19 November 2012

baca dan jangan bertanya


Basmalah ……

Jadi ini hanya iseng saja, di baca dan jangan bertanya.
Teruntuk engkau yg sudah jauh (wih bahasanya)….

Hai deq, apa kabar? Sehat? Udah gede sekarang ya? Lama tak jumpa ya. Lok kata dia yg di sebelah sana, long time no text, long time no sapa sapa, long time no cerita, long time no what what ya,he….
Merasa ada sesuatu yg berbedakah? Ato merasa  ada sesuatu yg tidak seperti biasanya?. Sebelum bertanya demikian, biarkan saya mencoba utk menuliskan sesuatu yg mungkin bisa membuatmu melupakan beberapa hal akhir akhir ne.

Setiap perkara ada masanya, setiap sesuatu ada waktunya. dan ini mungkin saatnya utk sesuatu itu,he… ada yang berubah dari sebelumnya yaaaa,hee. Kalau udah berubah mau gimana lagi? Kan katanya  kita harus siap menerima perubahan dari setiap sesuatu yang kita hargai tsb(bukan miliki yee, coz kita tak bole merasa memiliki kata pak ustadz,he). Perubahan itu adalah hal pasti yang  bakalan terjadi, siap gak siap kita harus bisa menerimanya apapun itu, walau terkadang itu tidak seperti yang kita inginkan. Tapi ketahuilah segala sesuatu yang terjadii saat ini, percayalah itulah yang terbaik.

Engkau tau, bahwa sesuatu itu bila ingin tumbuh harus di sirami dengan sesuatu?
Engkau tau, bahwa sesuatu yang kosong itu harusnya diisi sesuatu?
Engkau tau, bahwa sesuatu yang berlubang itu harusnya di tambal oleh sesuatu?
Engkau tau, bahwa yang gelap itu seharusnya di terangi oleh sesuatu?
Engkau juga pasti tau, bahwa sesuatu itu punyanya syahrini, yg cetarnya membahana? Hehe

Disini saya tak akan menjelaskan ttg apa, kenapa dan bagaimana seharusnya. Tapi dsni saya hanya ingin menyapamu jauh lebih hangat, jauh lebih dekat, jauh lebih dalam, lebih dalam dan lebih dalam lagi, kemudian pada hitungan ke 10 harus tidur yaaaa (trik, hipnotis…he). Yah, kita udah jauh ya. Dan sayapun sok menjauh, tapi ketahuilah itu hanya luarnya saja itu hanya kamungflasenya saja,he. Nyatanya tetep seperti biasa kok, tetep seperti dulu seperti di awal. Walau engkau berubah seperti apa, engaku berubah menjadi apa dan perubahan itu saya ungkapkan dengan beberapa sindiran sindiran, itu hanya sebuah keisengan saja. Tapi kenyataannya adalah sama seperti yang dulu. Sejujurnya saya org yang sulit utk berubah jika berbicara soal rasa dan cerita, walau orang udah berwarna merah kuning hijau di langit yang biru, saya ttp akan menjadi warna dasar yakni putih. Jadi jangan khawatir saya tak akan berubah dengan  segala perubahan yang ada. 
          
Sekali lagi, dibaca dan jangan bertanya, ini hanya sebuah sapaan bukan penjelasan ya. Aku masih sperti yang dulu. Tanganku masih terbuka lebar, dan tempatmu masih berada disini. Tepat di tempat yang mungkin sedikit tersembunyi,he. Dan tenang saja semuanya baik2 saja kok.

Hai deq, sapa ku … jangan merasa menjadi orang lain ya, emosinya tetep dijaga, kan mau jadi dewasa biar ndaq jadi alin alin kecil lagi,he. Sudah lah, yang lalu biarlah berlalu, lok dah terlanjur biarkan saja, toh itu dah masanya seperti itu. Ntar ada sesuatu yang menarik di lain waktu, nikmati aja yang sekarang, karna itulah yg terpenting. Jangan lupa jaga kesehatannya tu, ntar sulit lho di terima masuk SMA , kan katanya mau sekolah biar cepet dapet temen yang banyak,he

Hai deq, sapaku lagi… masih ingetkan dengan semua pesan2 yang dahulu, walau pesannya udah terhapus dari folder yang membuat hapemu gak karuan,he. Dsini tak akan saya ceritakan tak akan saya bahas karna itu hanya sebuah pesan yang akan bermakna ketika engkau bisa melakukannya.
Hai deq, sapaku kembali…  jika sekiranya ingin mencoba untuk membuatnya seperti dulu, lebih baik jangan. Jika mencoba untuk menulis sesuatu di halaman yang baru lebih baik jangan. Lebih baik beli buku baru dan mulai tulis di lembaran awalnya, karna ini adalah hal yang baru, dengan dirimu yang baru. Sebaru apapun itu pakailah tinta yang sama ya, jangan di campur2 lagi.

Hai deq, sapaku terakhir kali di tulisan ini…..jangan percaya dengan segala yang saya ucapkan,  jangan percaya dengan yang saya tulis sebelumnya, tentang sindiran2 , tentang komentar bahkan tentang apa yang saya tulis ini. Tapi percayalah engkau sudah tumbuh dewasa, engkau sdah menjadi sesuatu yang baru, dengan segala sikapmu saat ini, engkau bisa melangkah tanpaku dsni, engaku bisa melakukan segala sesuatu tanpa saranku lagi, engkau bisa dan harus bisa, karna aku tau aku akan memaksamu utk bisa,he

Baca dan jangan bertanya, “aku tetap ada dan bersembunyi di tempat yang dulu” senyuuuuum
Jangan bertanya dan bacalah dengan cara yang tak biasa….




NB:  tulisan ini di tulis sambil dengerin lagu ne bang MJ : “ you’re Not Alone”  (NBnya gak penting)

 

9 Oktober 2012

Peduli ku, Peduli amat


Peduli ku,
Terkadang aku berfikir ….

aku peduli karna apa, aku peduli untuk apa, dan kenapa aku harus peduli dengan hal hal yang sebenernya bukan lagi menjadi kepedulianku untuk saat ini. Banyak hal yang sebenarnya aku harus peduli untuknya dan banyak hal yang seharusnya aku focus kepadanya. Bahkan untuk orang orang yang  tak terlalu aku kenal, kepedulianku tetap selalu ada. Kemudian,  kenapa aku ada disana sedang sebenarnya ragaku ada disini, tapi kenapa aku selalu memikirkannya, kenapa aku harus masuk kedalamnya lagi dan lebih dalam lagi.


Peduli ku,
Terkadang aku berfikir ….

                Ini hanya bagian kecil yang tumben aku pikirkan, sebuah kebetulan yang sungguh sedikit aneh untuk di bahas. Iya, ini masih berkaitan dengan SMAN 3 mataram. Entah hal apa yang mungkin bisa membuatku bisa lepas dari sana. Walau perhatian dan kepedulianku terkadang pernah di salah artikan oleh orang orang yang ada disana, atau bahkan tak jarang kepedulianku sama sekali tak dianggap tak di hargai dan tak di pedulikanpun aku masih saja selalu untuk peduli dengan apa apa yang ada dan berhubungan langsung dengan sekolahku (smanty).

                Banyak orang atau bahkan temanku sendiri yang heran denganku (dengan sebuah protes tentunya,he) kenapa aku harus peduli dengan mereka mereka yang ada dismanty, bahkan tak jarang pula ada yang cemburu kenapa aku lebih peduli kepada mereka dari padanya,he. Hal yang aneh emang ketika aku balik ke daerahku, wajib hukumnya harus ke smanty dulu begitu pula ketika hendak beranjak dari kampung halaman, harus  pamitan dulu kesekolah yang entah kenapa aku tak bisa lepas darinya. Bahkan aku jarang sekali memikirkan sekolahku yang lain sebelum menjadi siswa disna.

                Mungkin sampai saat ini alasan untuk kepedulianku terhadap hal hal yang berhubungan dengan smanty masih belum bisa diuraikan, diterjemahkan, dipahami bahkan dimengerti, entahlah. Aku peduli karna aku ingin peduli mungkin, tapi terkadang saat tak ingin peduli pun masih aja tetep untuk peduli. Kepada yang bernaung di Paskibra, remanda, osis, dll jika ingin kalian tau kenapa aku peduli dengan urusan rumah tangga kalian kenapa aku terkesan ingin campur dengan urusan, itu hanya karna sebuah alasan, yakni : “aku hantu smanty, yang telah jatuh hati kepada ….” #mungkin Kepada setiap apapun yang ada di sana di SMAN 3 Mataram. (ini mah bukan alasan, bilang aja gak punya alasan ato tak pandai beralasan,he)

                Tapi sampai saat ini kepedulianku masih kalah jauh dengan dia, dengan orang yang telah lebih dahulu menginjakkan kaki di sekolah ini, terkadang iri gitu, ketika ia dengan leluasa melakukan sesuatu, mempengaruhi dan merasuki orang orang yang ada dsna  dengan caranya. Tapi sekali lagi aku, dia atau orang orang yang masih peduli dengan sekolahku hanya ingin smanty lebih baik lagi, lagi dan lagi. Itu alsana secara umum ya,he

Tapi peduli ku mungkin krna:
Aku hanya ingin mereka dan kalian bisa mencintai sekolah kita ini dengan sebuah senyuman dan dengan sebuah tindakan yang nyata.  bener kata orang masa SMA adalah masa yang paling indah, oleh karena itu aku ingin mereka dan kalian bisa menikmati setiap masa dan kenangan nantinya di sekolah ini, emang bukan hak ku memaksa, tapi taukah kalian, aku bahagia ketika kalian ada di sana, ketika mereka mereka yang dulunya pernah bermain dan belajar disana bisa kembali menyapa setiap sudut, setiap ruang dan setiap yang ada di sman 3 mataram. Aku bahagia ketika kalian bisa tersenyum saat kalian menginjakkan kaki di sekolahku dan melihat sebuah kenangan yang dulu pernah kalian tulis disana, yang dulu pernah kalian ukir disana, yang dulu pernah ada dan akan tetap ada. Aku bahagia ketika tak ada lagi orang yang peduli untuk itu. Jika bukan kalian siapa lagi? Siapa aku? Apaan deh,he.
so, peduliku itu peduli amat alias amat peduli,he. tapi itu jangan di salah artikan ya, nilailah kepedulianku secukupnya saja, oke …. he


NB :      gak pernah ada yang aku pedulikan selain apa apa yang ada di smanty lho, yakini hal itu,hehe.
  Oh iya, selain peduliku dengan smanty, aku terkadang peduli dengan beberapa orang yang ada di sana.  aku peduli kepadamu dan kepadanya bukan karena sebuah alasan, karena sesungguhnya kepedulianku ini tak memiliki alasan, peduliku ini karena aku orangnya seperti ini. Aku peduli ya karena aku peduli,hehe.

Peduliku  sangat sulit untuk di mengerti bahkan oleh diriku sendiri. Entahlah, biar saja seperti ini. He
Maaf untuk yang merasa risih dengan kepedulianku ini …..    *senyuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuum

29 September 2012

Aku, kami, mereka, dan paskibra

 
             Jika melihat langkah tegap dan hentakan sepatu paskiraka saat mengibarkan bendera pusaka tentu semua pasang mata akan kagum dibuat nya. Mereka adalah putra-putri terpilih mewakili daerahnya masing-masing. Tidak ada perbedaan ras dan suku maupun agama mereka disatukan untuk mencerminkan kerukunan dan persatuan di Indonesia. Mereka juga diharapkan dapat menjadi pelopor mencegah terjadinya konflik dengan memberikan contoh sikap pertemanan tanpa melihat latar belakang. Begitu kerennya rasanya jika melihat saat paskibaraka tersebut mengibarkan duplikat sang merah putih. Semua pasti setuju kalau menjadi Paskibraka itu merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa.

                Saya pun pernah mempunyai pengalaman menjadi seorang paskibra(..) hehe. Walaupun hanya paskibra tingkat sekolah di SMA ku dulu. Tapi bukan ttg pengalamannya yang ingin saya ceritakan, melainkan dari hakekat paskibra itu sendiri. Paskibraka dan paskibra bedanya cuman satu, yakni masalah tempat. Kami paskibra sekolah ngibarnya di sekolah, sedang mereka paskibraka ngibarnya di istana. Tapi masalah pengalaman dan pembinaan masih kalah jauh dengan kami paskibra sekolah, soalnya kami ngibar mungkin lebih dari ratusan kali lipat dari mereka, sedang mereka mungkin hanya saat hari kemerdekaan saja,he. Masalah dag dig deeernya mungkin sama saja laaah, sama2 nerves saat ngibar.hoho selain itu juga, kami didik dari kelas satu sebagai capas, ditempa dikelas 2 sebagai senior, dan saat kelas 3 pun masih di amanahkan tanggung jawab untuk mengawasi mereka para junior kami. Jadi, paskibra lebih woooooooow dalam rentang waktu yang lama ketimbang paskibraka *menurutku.he

                Aku dan paskibra, suatu kebanggan bisa bergabung dengan organisasi yang memiliki andil besar dalam perannya mengharumkan nama baik sekolah kami, sebuah organisasi yang mengedepankan kemandirian dan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Di didik tanpa pamri oleh senior senior kami kala itu, dan hanya orang2 terpilih yang akan sanggup bertahan. Ya di paskibra ini, kita akan tau yang namanya tanggung jawab, kita akan tau siapa dan untuk apa diri kita ini, kita akan tau rasanya pemimpin itu seperti apa… bosan, jenuh, gak asyik, gak seru itulah yang aku dapat ketika aku belom bener2 memahami paskibra itu apa dan bagaimana..

                Kami dan paskibra,di awali dengan mendidik dan melatih junior para calon paskibra dengan segala tantangan dengan segala ego, dengan segala rasa ingin dihormati, dengan segala rasa ingin dimengerti. Itu kami alami saat kami belom bisa menyatukan rasa. Belom bisa menyatukan pikiran, “apa sih sebernya yang kalian mau”?  sedikit konflik tapi asyik,hehe. Kami dan paskibra, masih menikmati masa2 semi militer yang membuat hidup di sekolah rasanya itu seperti surga di dalam neraka, atau neraka yang ada didalam surga,hoho. Tapi sejujurnya, itu yang membuat kami kuat, itu yang membuat kami masih bisa bersatu sampai. Mungkin tak selamanya keras itu menyakitkan, tapi akan melahirkan sebuah kesatuan jika kita bisa melihatnya sebagai hal yang membuat kita tetep tegar tetap berdiri tegak,he. Apapun yang mereka lakukan untuk kami, kami yakini itu semuanya adalah yang terbaik untuk kami, kami diajari rasa hormat, di ajari rasa saling memiliki dan memahami walau dengan cara yang sedikit sukar tuk dipahami,he..

                Mereka dan paskibra, siapa mereka? Siapa hayoooo? Hoho. Mereka adalah anak2 paskibra jaman skrng, paskibra yang ngakunya unyu unyu gitu,hoho. Paskibra yang gmana ya bilangnya, gitu dah pokoknya. Paskibra yang jauh berbeda dari para pendahulunya, yang ketika alumninya datang tak ada sambutan tak ada sapaan  yang hangat yg seperti dulu (mungkin belom kenal). Yang ketika ada permasalahan pada kelabakan salahin yang sana salahin yang sini. Paskibra yang sudah mulai luntur sikap senioritasnya, paskibra yang lupa gimana tatacara dan bagaimana bersikap dengan senior diatasnya, paskibra yang terlalu senang memberi dan menerima sesuatu yang mereka namakan “jatah”, paskibra yang entah menggunakan tradisi yang mana untuk melatih dan mendidik juniornya. Paskibra yang menyembunyikan identitasnya, paskibra yang mungkin kurang bangga dengan apa yang ia lakukan. Paskibra yang jiwa kepemimpinannya masih dipertanyakan. Paskibra yang lupa kalau mereka itu senior. Paskibra yang lupa bagaimana mereka didik untuk bersatu saling membahu menjalankan organisasi. Paskibra yang kurang menghargai seniornya sendiri tapi malah membanggakan atau lebih nyaman dengan senior yang lain. Paskibra yang mungkin kurang menghargai bendera dan garuda. Paskibra yang mungkin kalian semua tau sendiri mereka seperti apa. Akan tetapi Semoga mereka bukanlah yang sekarang ini…….semoga

Aku, kami, mereka untuk paskibra
Salam paskibra…..

28 September 2012

Dibawah tiang bendera 13 tarikan

          
                
               Pada kesempatan kali ini saya ingin sharing tentang tempat yang menjadi favorit  kedua saya di Sman 3 mataram setelah masjid Nurul huda. Tempat yang sangat nyaman ketika kesendirian itu berteman sepi , Tempat yang sangat menyenangkan ketika kebersamaan itu memecahkan kesunyian*apaan coba,hoho. Banyak hal banyak cerita yang saya lewatkan dibawah tiang bendera ini, entah itu di pagi hari, siang, sore bahkan di waktu malam. 
 
                Ya, dibawah tiang bendera 13 tarikan. 13 tarikan adalah lebih kurang jumlah tarikan pada saat pengibaran maupun penurunan yang biasa kami lakukan, angka juga menggambarkan jumlah kami senior angkatan 2007 yang kebetulan juga jumlahnya 13. Sebuah kebetulan yang menyenangkan,he. Tapi bukan jumlah yang ingin saya ceritakan melainkan tentang ceritanya itu sendiri, saat2 di bawah tiang bendera ini, baik sendiri maupun saat bersama.

                Tau kah kalian, tiang bendera ini amat di kramat kan oleh para senior paskibra angkatan 2007 keatas. (loh, trus senior angkatan di bawahnya kok gak? Tanyakan saja pada tiang saat tak bersama benderanya,he) baik dari sejarahnya maupun kejadian kejadian yang kami dan mereka alami. Dulu, tiang bendera ini selalu di rantai, liat gak 4 pilar di setiap sudutnya? Nah itulah yang menjadi pengait rantai2nya.  Hanya saat pengibaran dan penurunan saja rantai depannya di buka, biar orang2 yang gak berkepentingan gak melintas seenaknya di diatas lantai tiang bendera. Tapi sekarang, rantainya dah ilang, pilarnya udah entah dimana? Jadi kesan keistimewaan si tiang bendera mulai pudar.

                Salah satu yang membuat saya jatuh cinta dengan tiang bendera ini adalah ketika (lok gak salah) pada tgl 11 september 2006. setelah upacara hari senin, terjadi demo yang menolak dipindahkannya kepala sekolah saat itu. Salah satu aksi demo itu adalah ingin menurunkan bendera setengah tiang. Enak aja, bendera dah di naikin malah minta di turunin, cari perkara aja ma anak paskib.  Di saat seperti itu, pertama kalinya saya ngerasain gmana persaudaraan senior2 saya saat menjaga tiang bendera.  Mereka melingkari tiang bendera, menjadi lapis rantai kedua agar orang2 itu gak bias mendekat, tapi saking banyaknya tetep aja bisa tertembus. Wah itu dah tonjok-tonjok saat rebutin tali bendera. Untungnya ada almarhumah bunda Magda yang ikut melerai keinginan mereka yang pengan nurunin tu bendera. Dan  untungnya juga mereka pada manut sama bunda, lok gak wah bisa berabe urusannya, bisa-bisa bendera bukan turun setengah tiang malah jatuh tertimpa tiang. Kebetulan juga bunda saat itu  menjadi Pembina paskibra.

                Semanjak peristiwa Itu, dibawah tiang bendera ini bisa dibilang merupakan salah satu tempat favorit saya, di samping saya sebagai senior yang mengibarkan dan menurunkan bendera di tiang ini. Tapi seperti yang saya tuliskan di awal. Keistimewaan dari si tiang udah mulai pudar, mulai dari rantai yang hilang, pilar yang di lepas dan sikap senior paskibra pada khususnya yang mulai luntur gak jelas atas rasa hormatnya di tempat pengibaran dan penurunan sang bendera merah putih. Semoga mereka, orang orang yang ada di smanti khususnya senior2 paskibra jaman sekarang bisa melihat, memperhatikan, dan menjaga keistimewaan bendera beserta tiangnya. Tanpa tiang bendera tak akan berkibar saudara saudara…

Mungkin kalian punya kisah tersendiri, punya cerita tersendiri yang lebih menarik tentang tiang bendera ini, itupun kalo ada rasa cinta terhadap si tiang, hoho.
semoga hanya saya dan orang2 aneh lainnya yang hanya memiliki kecintaan terhadap benda mati ini yang sekarang hanya dipandang sebelah mata tanpa berarti apa-apa. Tapi jika ada yang lain, Tolong dijaga bila perlu di rantai kembali agar ia (tiang bendera) menjadi tempat kebanggaan untuk kami saat kami mengibarkan sang merah putih.

***Jreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeang…….***

Saat sendiri di bawah tiang bendera ini, mengingat kenangan2 bersama mereka senior angkatan 2007 dan para kakak senior kami, 

saat sendiri dibawah tiang bendera ini, banyak harapan yang saya ingin titipkan kepada penerus paskibra jaman sekarang yang sifatnya untuk menjaga tiang bendera ini, menjaga nama baik organisasi, menjaga nama baik paskibra smanti.

Saat sendiri di bawah tiang bendera ini, penuh cerita penuh cinta,

Saat sendiri dibawah tiang bendera ini, terlihat jelas indahnya malam bertabur bintang yang menemani sang rembulan,

Saat sendiri dibawah tiang bendera ini, saya rindu saat sendiri di bawah tiang bendera ini.

Kemudian, saat bersama dibawah tiang bendera ini, kami selalu berbagi bersama junior paskibra maupun capas baik itu makanan maupun pengalaman,hehe 

Saat bersama dibawah tiang bendera ini, Kita adalah saudara, Dari rahim ibu pertiwi, Ditempa oleh gelombang, Dibesarkan jaman, Di bawah tiang bendera,

Saat bersama dibawah tiang bendera ini, Dulu kita bisa bersama, Dari cerita yang ada, Kita bisa saling percaya, Yakin dalam melangkah,

Saat dibawah tiang bendera 13 tarikan ………………………………..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes