20 Desember 2014

Menggapai Mimpi Memeluk Rinjani

judulnya rada lebay...
jadi ini bagian kedua, lanjutan dari perjalan panjang menuju rinjani. di bagian ini akan diceritakan sedikit kisah tentang perjalanan selama di rinjani. di mulai dari setibanya di tempat pendaftaran pendakian gunung rinjani

usai berjuang dalam do'a agar selamat sampai tujuan dengan mobil yang di kemudikan secara kurang nyaman dan aman,he akhirnya tiba juga di tempat pendaftaran, setelah melakukan pendataan kami langsung menuju titik pendakian bawa nao, sampe dsana karena perut lapar, jadi istirahat sarapan dulu sambilan cek perlengkapan dan peralatan.

pendakian dimulai pukul 8.30 am, di awali dengan do'a dan helaan nafas panjang untuk siap menapaki tanah rinjani. rasa grogi dan was was tetap ada walau udah pernah main kesini. ya hanya niat untuk ingin menikmati apa yang bakal kami peroleh nanti. dan kemudian,,,

Bissmillah, kami jalan... 

awal jalan setelah melewati sungai tak berair langsung di hidangkan dengan tanjakan,he. istirahat sejenak dulu deh.

dirinjani ada banyak jembatan, kalo gak salah hitung sih ada 6 jembatan salah satunya ini. konon, jembatan ini di bangun dulu untuk akses langsung ke danau segara anak.

lagi istirahat di pos 1 pukul 11.00 am sambil nunggu kabut ilang

istirahat makan siang di pos 2 pukul 11.45 am

pemandangan selama perjalannya seperti ini, hal hal seperti ini yang bikin lelah hilang secara perlahan.

setelah melewati beberapa pos, akhirnya tiba juga di bukit penyesalan. dari pos bayangan kami mulai jalan sekitar pukul 04.00 pm. 

seperti inilah rupanya, capek sih tapi indah sekali, mata tak bosan bosannya melihat sekeliling, pemandangan yang luar biasa terbayar lunas walau  capek terasa,he

jadi ceritanya, kami terbagi jadi 2 kelompok kecil. di depan ada saya, farid dan mba jeng. kami tiba di pelawangan sembalun jam 7.30 pm. karena sudah lelah, gelap dan dingin. langsung deh bongkar isi keril, ambil tenda trus pasang tenda biar aman. alhamdulillah, sisa rombongan tiba sekitar jam 9 atau jam 10 malam. bantuin mereka pasang tenda trus istirahat, karena besok, eh salah entar malam sekitar jam 11 lanjut summit attack,he

rencana sih mo bangun jam 11, tapi kebablasan sampe jam 3, akhirnya mulai jalan ke puncak jam 03.30 am. yang kepuncak saat itu hanya berempat, saya,bang fadly,bang junior,sama bang ary. memang ya, jalan tanpa do'a bareng tu susah lancarnya.hehe

perjalan kepuncak kali ini gak begitu lancar, tepatnya gagal karena waktu jalan yang kurang. baru setengah jalan kabut dan turun dengan ganasnya. di pertengahan jalan bang fadly dan bang ary dah gak bisa melanjutkan perjalanan. tinggal saya ama bang junior aja. tepat jam 09.00 kabut bener bener pekat dan sisa kami berdua yang jalan menuju kepuncak. mikir sih, masa cuman berdua doang, jalan bakal males, gak ada semangatnya. baru jalan 5 langkah dah duduk. akhirnya kami mutusin buat turun aja dah,hehe. maaf puncak, kami gagal... ini adalah puncak kedua yang gagal saya tapaki setelah merbabu, karena terkendala cuaca. padahal bentar lagi tu sampe puncak, bentaaaar lagi sampe puncaknya, tapi mau dikata apa, bukan nyerah sih. cuman ngalah aja.he

gambar yang di ambil saat menuju puncak yang kesiangan,he

rombongan terakhir yang turun ninggalin kami berdua

padahal niatnya bakal taruh di puncak tertinggi, tapi sayang ucapan di secarik kertas ini tertahan sampai disini.

kamipun turun dengan selamat walau dengan rasa kecewa karna gagal hingga akhir, tapi sekali lagi ini bukan tentang puncak. ini semua hanya tentang perjalanan untuk menikmati setiap langkahnya dan puncak hanyalah pelengkap saja. takkan lari puncak ku kejar, begitulah kira kira,hehe

sampai di tenda istirahat kemudian makan, rombongan kedua dari kami yang gak kepuncak akan naik nanti malam, ditawarin ikut lagi tapi liat nanti aja dah, rada males mo jalan lagi.hehe
tapi mo gimana, tujuan belom kesampaian, kesempatan masih terbuka lebar. keinginan saat itu masih 50;50. setelah istirahat panjang malam pun datang, setelah tidur dengan nyenyak,he kebangun tiba2 ternyata mereka lagi siap siap. gak tau kenapa karena masi ingin ditenda, malah keluar nyari sepatu, liatin bintang eh malah pasang geiter semacam pelindung biar gak masuk pasir. eh tanpa sadar bilang ikut ke puncak lagi padahal mah ogah tapi dalam hati pengen nyoba lagi sapa tau berhasil.

kepuncak kali ini hanya bertiga, saya (lagi) pak lurah ama mba jeng. sebelum jalan saya minta do'a bareng dulu menebus kesalahan di perjalanan sebelumnya. perjalan ini dimulai jam 11.30 pm. jalan seperti biasa, dengan keyakinan lebih dalam,he... alhmdulillah setelah beberapa jalan, akhirnya saya lewatin tuh tempat terakhir dimana saya berpijak dan insyaAllah bisa sampe puncak


tim summit hanya 3 orang

akhirnya menikmati sunrise di perjalan menuju puncak

alhmdulillah, tepat pukul 06.00 am, kami tiba di puncak, hal yang pertama saya lakukan adalah sujud syukur. perjuangan yang begitu besar sebanding bahkan lebih dengan keindahan yang begitu indah. indah sampai kata tak mampu terucap, indah sampai haru berjuang menahan air mata. indah, sungguh indah alamMu ini....

benderaku pun berkibar dan tertancap di tanah tertinggi pulau ini 

kertas inipun berhasil di sandingkan dengan plakat puncak gunung rincani

nadzar untuk membaca al-qur'an di puncak rinjani karena berhasil wisuda pun terpenuhi

dan alhmdulillah, akupun bisa duduk berdampingan bersamamu, rinjani...

setelah terasa puas, kami turun dari puncak sekitar jam 07.00 am, turun dengan rasa bangga dan was was karena kabut mulai datang,he

kabut mulai datang,he

banyak edelweis cantik sepanjang jalan

pemandangan saat turun dari puncak

pemandangan segara anak dan trek saat turun

misi berhasil. tiba di pelawangan sembalun jam 09.30 am...
jadi rencana awal adalah turun kedanau kemudian pulang lewat jalur senaru, karena logistik dan waktu yang kurang, akhirnya balik tetep lewat sembalun. kemudian karena ada yang pengen naik lagi dari tim kami (alhamdulillah mereka berhasil), jadi ya nambah semalam lagi dan gak pake turun kedanau,hehe...
emang si semua gak berjalan sesuai rencana tapi yang penting semua mendapat apa yang diinginkan, walaupun beberapa dari kami gak sempat.

ini penampakan di pelawangan, itu tenda yang berbaris rapi isinya bule semua yang jalannya kayak kereta api,he

ini tenda kakmi dipelawangan

dan bendera inipun berkibar di pelawangan sembalun

perjalan kerinjani kali ini susah di ungkapin kesannya, tapi yang jelas seru  karena bareng orang baru. orang orang yang kita gak kenal sebelumnya, penuh kejutan yang susah di duga. emang bener gunung itu kadang membuka sifat asli seseorang dan kami bisa pahami itu. perjalanan ke puncak yang gagal kemudian ditebus esok harinya. 

rabu,17 desember 2014 kami pulang dengan kepuasan masing masing, pulang dengan selamat dan cerita yang kami ukir di rinjani, insyaAllah kami akan kembali...

sayonara rinjani, sampai berjumpa lagi














0 jejak komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejaknya ya ^_^

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes