11 April 2011

“pilih jurusan harus yang tepat ya…!!!”


Menjelang tahun ajaran baru adalah masa-masa berbebah bagi kampus-kampus perguruan tinggi negeri. Berbagaicara dilakukan untuk menarik minat calon mahasiswa. Mulai dari menawarkan fasilitas kampus, kwalitas pengajar, hingga biaya kuliah yang dijadikan sebagai daya tarik utam berbagai format promosi
            Kesibukan tambahan juga terjadi pada calon mahasiswa. Mereka harus membanding-bandingkan kampus mana yang akan menjadi pilihan. Begitu banyak pertimbangan yang harus diambil. Mulai bonafitas dan fasilitas kampus, lokasi, biaya kuliah yang harus dibayar, dan tentu saja harapan masa depan yang akan diraih melalui kampus pilihannya.
            Semua fonomena kesibukan ini lah yang ane angkat utk dibahas bersama dalam forum ini. Pilihan yang kami ulas tidak  hanya sekdar pilihan program studi dan jurusan di berbagai perguruan tinggi, tapi juga bagaimana gambaran prospek studi yang dipilih, terutama dunia kerja. Semoga bermanfaat…..

“Dunia mahasiswa tak selebar kampus”
Apa bedanya sekolah dengan kuliah?
Apakah hanya soal pakai pakaian yang bebas (tak berseragam) dan boleh berambut gondrong pada dunia mahasiswa, sementara tidak pada pelajar SMA? Tentu bukan hal-hal rtemeh yang seperti itu yang membedakan keduanya. Ada hal yang lebih esensial dari pada itu. Pada dunia perkuliahan, mahasiswa akan diajar dan di tuntut kemandiriannya.
            Mandiri seperti apa? Di perguruan tinggi pengajar (dosen) hanya mengajarkan mata kuliah secara garis besar, serta memberikan buku-buku rujukan. Dosen bukan sember pengetahuan seperti guru yang ada dikelas sewaktu masih jadi pelajar SMA. Dosen lebih bertidak sebagaimanager kelas. Mungkin jadi pertanyaan, jika demikian, apa sumber pengetahuan utama? Jawabannya : buku-buku, perpustakaan, situs-situs internet, artikel majalah,koranjurnal,hasil penelitian,yang relevan dengan mata kuliah yang diajarkan dosen. Itu artinyabila nanti jadi mahasiswa, mesti aktif menggali mata kuliah dari dosen melalui sumber-sumber pengetahuan yang utama tadi. ( ilustrasinya : skenario pemancingan)

“jalan lempang menuju dunia kampus”
            Pada dasarnya penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri dapat ditempuh melali dua cara. Pertama, dengan tes seleksi mahasiswa baru (tes mandiri,snmptn etc,). Kedua,  ewat penjaringan minat dan bakat yang mendasarkan potensi akademik. Hal ini berlaku baik bagi PTN maupun PTS. Faedah program ini pada intinya menyokong biaya pendidikan para mahasiswa yang memang berkwalitas dan dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu. Tampaknya jalur yang berbasis mutu akademik terpaksa sedikit berbelok tatkala dipakai untuk patokan pembayaran uang pangkal, sperti yang dilakukan beberapa perguruan tinggi negeri yang berubah ststus menjadi BHMN (badan hukum milik negara), yakni UI, UGM, ITB, IPB dan UNAIR.

“perguruan tinggi terbaik dimata masyarakat”
            Tak mudah memilih jurusan untuk jenjang perguruan tinggi. Apalagi jika pelihannya hanya perguruan tinggi negeri (PTN). Daftar pertimbangan aka lebih panjang, mulai dari minat, pehitungan bisa lolos seleksi, hingga prospek di dunia kerja jika lulus nanti.
Apa sesungguhnya pertimbangan mereka memilih jurusan saat hendak masuk perguruan tinggi?
 pertimbangan yang paling sering digunakan adalah status perguruan tinggi. Perguruan tinggi negeri misalnya, jelas yangpaling dicari. Tapi ini tidak berari perguruan swasta kalah favorit. Apalagi sudah banyak perguruan tinggi sasta yang kwalitasnya bahkan lebih tinggi dari perguruan tinggi negeri.
Pertimbangan lain tentu saja minat sicalon mahasiswa, biaya kuliah reputasi perguruan tinggi, hingga prospek pekerjaan setelah lulus kuliah. Banayk calonmahasiswa memilih lulusan favorit karena yakin setelah lulus dari sana akan mendapat pkerjaan yang di dambakan. Ada juga caoln mahasiswa yang memilih jurusan berdasarkan minat?bakat. da pula yang memilih jurusan karena ikut arus saja…. Apapun alasannya, pastinya orang tua dan calonmahasiswa ingin bisa kuliah diperguruan tinggi yang terbaik.
Alasan memilih perguruan tinggi tertentu terbaik untuk masing-masing fakultas/jurusan :
·         *Lulusan berkualitas (berprestasi ketika bekerja)
·         *Pengajar (dosen)yang berkualitas
·         *Nama besar perguruan tinggi
·         *Metode belaja-mengajar(akademis)
·         *Fasilitas kampus yang lengkap
·         *Kedisiplinan kampus
·         *Dapat mengaplikasikan ilmunya sesuai bidang pekerjaan
·         *Jurusan yang diminati banyak orang
·         *Lingkunga kampus nyaman

“pilih jurusan harus yang tepat ya…!!!”
            Memang tak mudah memilih jurusan atau program studi. Selain pengetahuan yang luas tentang hal ikhwal jurusan, minat atau kecendrungan calon mahasiswa itu sendiri menjadi faktor faktor penting dalam menentukan pilihan. Sebab jika salah memilih jurusan, sering kali urusannya jadi panjang. Mulai dari tidak senang kuliah, males pergi keperpustakaan,yang ukung-ujungnya prestasi jadi jeblok. Yang lebih parah kuliahpun tak terselesaikan alias droup out (DO).
            Oleh karena itu, calon mahasiswa sebaiknya sudah mengetahui minat dan bakat yang ada dalam dirinya sendri, selain tentu saja upya mencari informasi sebanyak mungkin mengenai berbagai jurusan atau program studi yang ada diperguruan tinggi. Banayk calon mahasiswa tidak tahu atau bahkan tidak memperdulikanprogram studi yang akan dipilih. Mereka ini lebih sering berorientasi pada nama besar sebuah perguruan. “ tetapkanlah dahulu jurusan atau program studi,baru kemudian memilih perguraun tinggi”. Tidak semua perguruan tinggi yang memiliki nama besar otomaits semua program studinya berkualitas prima. Setiap perguruan tinggi biasanya memiliki beberapa program studi unggulan.
            Sebenarnya tidaklah sulit mendapatkan informasi mengenai program studi unggulan dari sebuah perguruan tinggi. Selain dengan mencari survey-survey yg telah dilakukan informasi juga bisa didapat dengan obrolan ringan dengan para alumni perguruan tinggi. Dengan pengetahuan yang luas akan berbagai program studi, serta minat dan bakat yang ada pada calon mahasiswa, niscaya pilihan itu tak jauh melenceng. Memang pindah jurusan atau program studi bisa sajadilakukan, jika seorang mahasiswa merasa salah dalam memlih jurusan. Namun perlu digaris bawahi salain biaya, waktu yang dilali menjadi sia-sia.
            Perlu kiranya diingat oleh calon mahasiswa, bahwa emmilihprogram studi apaun sebarnya tidak masalah. Tidak pernah ada bukti bahwa program studi yang satu lebih baik dari pada program studi yang lain. Tidak pernah ada jaminan bahwa program studi tertentu akan membawa membawa kesuksesan dalam karir atau hidup seseorang. Semuanya bergantung pada yang memilihnya. Yang lebih penting pada dasarnya, minat dan bakat masing-masing orang. Untuk itu kenali minat dan bakat atau kecendrungan kta sendiri. Sebab dengan mengenalinya kita lebih mencintai suatu program studi dan dpaat melewatinya dengan enjoy tanpa beban yang berarti, sehingga prestasi sesorang bisa terdorong hingga tinggi.
            Selain pengetahuan tentang berbagai program studi dan minat, calon mahasiswa juga perlu mencermati reputasi perguruan tinggi penyelenggara program studi yang diincar. Biasanya reputasi ini dinilai dari dengan akreditas. Bila akreditas sebuah program studi A, berarti jurusan itu memiliki kelayakan yang sangat baik dalam hal kwantitas dan kwalitas tenaga pengajarnya, kelengkapan sarana kuliah,dan sebagainya
            Bagaimana dengan calon mahasiswa yang kemampuan atau potebsi akademiknya pas-pas-pasan, ditambah lagi merasa tidak memiliki bakat yang menonjol pada bidang tertentu? Bagi mereka ini perlu ada taktik dan strategi tertentu, misalnya dengan memilih jurusan atu program studi yang tingkat persaingannya kecil. Tentu saja yang sesuai dengan jurusan yang sedang dijalani. Selain itu perlu memilih perguraun tinggi yang tidak terlalu populer agar dalam proses seleksi masuk tidak mendapat kesluitan. Setelah masuk pada jurusan tersebut, ,ulialah berusaha mencintainya. Karena hanya dengan mencitai bidang yang kita pilih kesuksesan kan mudah diraih.
            Faktor apa lagi yang perlu dicermati dalam memilih program studi di perguruan tinggi selain minat,kemampuan,dan status akreditas? Tak lain adalah biaya pendidikan seperti SPP,uang pangkal.buku,biaya praktikum dll. Faktor biaya ini menjadi sangat relevan manakala kita bersala dari keluarga menengah kebawah. Tak jarang seoran mahasiswa harus berhenti karena faktor kesulitan biaya. Oleh karena itu, perlu mencari tau perkiraan biaya kuliah yang dibutuhkan selamamasa perkuliahan pada suatu program studi tertentu dan perguruan tinggi tertentu.
            Nah, saatnya para calon mahasiswa mempertimbangkan pilihan kemana dan program studi apa yang akan diambil. Wokeh ^_^

0 jejak komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejaknya ya ^_^

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes