31 Maret 2011

Di Masjid Hatiku Terkait


Orang-orang berdiri bersaf-saf memenuhi masjid. Ruangan dalam masjid tak kuasa menampung jumlah kaum muslimin yang sedang menjalankan shalat. Serambi masjid pun penuh sesak oleh jamaah.

Benar-benar menyenangkan sekaligus mengharukan, ketika menyaksikan kebersamaan kaum muslimin memenuhi panggilan Allah. Aktivitas mulia tadi mencerminkan ketundukan kepada satu sesembahan, kesatuan tujuan, kebersamaan, persamaan, kerapian dan kekuatan barisan kaum muslimin. Sayangnya, pemandangan indah itu seringkali hanya sebatas di bulan Ramadhan saja. Di bulan Ramadhan, masjid-masjid sangat semarak dengan kegiatan ibadah seperti shalat wajib berjamaah, shalat sunnah, kajian dan ceramah. Namun masjid kembali menjadi sepi dengan berakhirnya bulan Ramadhan. Di luar Ramadhan, masjid hanya ditemani beberapa gelintir orang sebanyak hitungan jari, ketika tiba waktu dhuhur, asar, maghrib dan isya. Lebih memprihatinkan lagi adalah ketika tiba waktu subuh. Orang-orang masih tetap terlelap dalam mimpinya, ketika muazin menyerukan azan subuh. Sangat sedikit orang yang datang ke masjid. Yang sedikit itu pun biasanya sudah berusia tua. Kemana para pemudanya? Umat Islam dan masjid, adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Sejarah umat Islam hampir tak lepas dari peranan masjid di dalamnya. Ya, karena memang masjid dalam Islam memiliki fungsi begitu penting dan besar. Tak sebatas untuk ritual shalat berjamaah saja, lebih dari itu, ia juga dimanfaatkan sebagai tempat pendidikan, kegiatan sosial kemasyarakatan, dan aktivitas keumatan yang lain. Umat Islam akan hebat jika mereka dekat dengan masjid. Namun sebaliknya, umat akan mundur dan terbelakang jika mereka jauh dari masjid.
Sayangnya, masih sedikit hati yang terketuk untuk memakmurkan masjid dengan beragam aktivitas keislaman di sepanjang tahun. Di luar bulan Ramadhan, seolah masjid-masjid kembali menangis dengan sedikitnya orang yang shalat di dalamnya.
 Memakmurkan masjid, bukanlah tanggung jawab satu dua orang saja, namun setiap muslim layak untuk memakmurkannya. Masjid juga bukan spesial untuk orang yang berusia tua-tua saja, namun para pemuda semestinya lebih semangat untuk mengisinya dengan aktivitas ibadah dan kegiatan nan mulia. Manusia yang demikian inilah yang disebutkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  termasuk satu diantara tujuh golongan manusia yang akan dinaungi Allah di hari kiamat nanti.
"…seseorang yang hatinya senantiasa terkait dengan masjid.."( Riwayat Al-Bukhari, Muslim dan At Tirmidzi)
Tunggu apa lagi, mari makmurkan masjid!

0 jejak komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejaknya ya ^_^

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes